Kamis, Mei 12, 2011

Kasih Sayang Allah Swt Melebihi Kemurkaan_Nya.

Ringkasan Tausyiah Habibana Munzir.

Kasih SayangKu melebihi KemurkaanKu
Senin, 18 April 2011


قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَمَّا قَضَى اللَّهُ الْخَلْقَ كَتَبَ فِي كِتَابِهِ فَهُوَ عِنْدَهُ فَوْقَ الْعَرْشِ إِنَّ رَحْمَتِي غَلَبَتْ غَضَبِي

(صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah SAW: “ketika Allah SWT selesai membangun Alam semesta, maka Dia SWT mencantumkan diatas Arsy: Sungguh Kasih SayangKu melebihi KemurkaanKu” (Shahih Bukhari)

Hadits yang telah kita baca tadi, menyebutkan bahwa di saat alam semesta selesai dibangun oleh Allah, maka Allah menuliskan di ‘arsy :

إِنَّ رَحْمَتِي تَغْلُبْ غَضَبِي

“Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku.”

Kasih sayang Allah subhanahu wata’ala sangat besar, namun Allah juga mempunyai sifat murka, sebagaimana Allah menciptakan surga maka Allah juga menciptakan neraka. Sebagaimana yang tadi telah kita ketahui tentang sifat-sifat surga yang, apapun yang mereka inginkan dari makanan atau buah-buahan dengan rasa yang semakin lezat dan dari segala jenis dan bentuk. Dan dalam waktu yang sama dimana penduduk surga dalam kenikmatan, ketika itu ada orang-orang yang dalam kehinaan berada di neraka yang diberi minum dengan air yang sangat panas sehingga terpotong-potong ususnya dan hancurlah perut mereka. Surga dan neraka telah diciptakan dan keduanya masih menanti orang-orang yang akan lulus dalam ujian masuk ke dalam surga Allah, dan jawabannya ada pada kalimat ini :

إِنَّ رَحْمَتِي تَغْلِبُ غَضَبِي

“Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku.”

Rahmat Allah itu adalah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan kemurkaan Allah adalah iblis. Keduanya bagaikan barat dan timur, barangsiapa yang paling dekat ke arah barat, maka pastilah ia paling jauh dari arah timur, dan yang semakin mendekat kepada rahmat Allah maka ia akan semakin jauh dari murka Allah. Dan yang hadir di majelis ini sedang dalam keadaan yang didekatkan oleh Allah kepada rahmat-Nya dan jauh dari kemurkaan Allah subhanahu wata’ala. Rahmat Allah dimunculkan dengan adanya nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Dimana ucapan-ucapan beliau adalah rahmat Allah, tuntunan-tuntunan beliau adalah rahmat Allah, perbuatannya adalah rahmat Allah, siang dan malamnya adalah mutiara-mutiara rahmat Allah, gerak-gerik dan segala yang beliau perbuat dan disampaikan dan beliau ajarkan akan menjadi rahmat Allah bukanlah murka Allah, dan segala yang beliau larang adalah merupakan seruan iblis dan para pengikutnya akan menjadi kemurkaan Allah, maka timbangan ini hakikatnya tidak seimbang karena di satu sisi Allah mempunyai kemurkaan, dan pemimpin pada kemurkaan Allah adalah Iblis, Allah pun mempunyai kasih sayang yang pimpinannya adalah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan membawa para pengikutnya menuju kasih sayang Allah, namun Allah berfirman : “ Rahmat-Ku mengalahkan kemurkaanku”. Kekuatan kasih sayang Ilahi, pengampunan-Nya, kelembutan-Nya jauh lebih besar dari kemurkaan-Nya, bukan berarti Allah tidak bisa murka. Maka sungguh beruntunglah para pecinta sayyidina Muhamad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Kita mempunyai cita-cita di dunia, namun kita juga harus mempunyai cita-cita di akhirat, jangan hanya cita-cita di dunia saja atau hanya akhirat saja. Semakin baik cita-citamu maka semakin baik pula Allah membalasnya. Banyak cita-cita mulia yang ingin terwujudkan misalnya cita-cita ingin makmur, cita-cita ingin membantu orang lain dan para fuqara’, cita-cita untuk membangun masjid atau majelis-majleis ta’lim dan lain sebagainya, hal-hal seperti itu sangat baik dan mulia. Dan teman-teman kita yang akan menghadapi ujian semoga diberi kelulusan dan kesuksesan, jika lulus namun tidak sukses lebih baik tidak lulus namun sukses, namun semoga semuanya diberi kelulusan dan kesuksesan, amin. Maka jangan merasa takut untuk menghadapi ujian, tenangkan hati dan perbanyak dzikir serta belajar dengan baik maka masa depanmu akan terjamin oleh yang memilikinya. Ingat masa depan kita ada yang memilikinya Dialah Allah subhanahu wata’ala, apakah masa depan kita akan baik dan cerah atau sebaliknya, dan Dia telah menjanjikan kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa jika muncul generasi orang-orang yang baik di akhir zaman maka di saat itulah akan muncul kemakmuran.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Ketahuailah bahwa keluasan duniawi tiadalah layak dan baik kecuali dicita-citakan untuk hal yang baik maka hal itu akan menjadi baik. Diriwayatkan dalam kitab Qabasunnuur Al Mubin yang ditulis oleh guru mulia Al Hafizh Al Musnid Al Habib Umar bin Muhammad bin Hafizh, ringkasan dari Rub’u Al Muhlikaat Ihyaa’ Ulumuddin oleh Al Imam Ghazali, bahwa sayyidah Zainab binti Jahsy, istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam suatu hari diberi hadiah oleh sayyidina Umar bin Khattab RA, berupa hadiah uang yang banyak, maka setelah ditanya oleh sayyidah Zainab, beliau ( sayyidina Umar )menjawab : “ini adalah hadiah untukmu wahai istri rasulullah”, maka ia pun membagi-bagikannya kepada keluarganya, tetangganya dan orang-orang terdekatnya kemudian mengangkat kedua tangannya dan berdoa : “Wahai Allah jangan jadikan setelah hadiah ini ada hadiah lagi untukku, sehingga nafkahku berasal dari hadiah orang lain”, akhirnya dialah orang pertama yang yang wafat menyusul Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam setelah putrinya sayyidatuna Fathimah Az Zahra.

Demikian keadaaan yang dimuliakan Allah subhanahu wata’ala, namun tidak sedikit dari para sahabat yang dilimpahi kenikmatan dan keluasan di dunia, seperti sayyidina Abdurrahamn bin ‘Auf RA, sayyidina Utsman bin Affan RA, dan banyak lagi para sahabat yang lainnya dan mereka adalah orang-orang yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya.

Allah Swt melihat jiwa kita akan apa yang kita niatkan dalam kehidupan yang sementara ini, jika kita ingin hidup mudah di dunia supaya mudah pula ketika di barzakh maka hal itu sangatlah baik, maka semua aktivitas dari pekerjaan, sekolah dan rumah tangga jalanilah dengan sebaik-baiknya dengan niat yang luhur karena ada Yang Maha Mengatur masa depanmu, masa depanmu adalah milik-Nya, masa depanmu diatur oleh-Nya, dan tidak akan pernah lepas dari pengaturan-Nya, baik itu masa depan di dunia maupun masa depan di akhirah.

Rahasia kemakmuran itu telah disiapkan di tangan sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam :

أُتِيْتُ بِمَفَاتِيْحِ خَزَائِنِ اْلأَرْضِ حَتَّى وُضِعَتْ فِيْ يَدِيْ

" aku diberi seluruh kunci-kunci perbendaharaan bumi hingga ditaruhkan ditanganku".

Maksudnya segala bentuk pertanian kah, perternakan dan lain sebagainya yang sifatnya berhubungan dengan bumi, dengan mengandalkan hujan atau cuaca, hewan dan tumbuhan, kesemua itu juga telah Allah berikan kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan Abu Hurairah berkata : “ setelah Rasulullah wafat, kalian lah yang akan mendapatkannya”, warisan dari nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bukanlah berupa harta tetapi berupa kunci-kunci kesuksesan bumi. Maka ambillah kunci kesuksesan bumi itu, yang dengan itu kita akan terbawa kepada kesuksesan dunia dan akhirah. Oleh sebab itu, perbaikilah kehidupan kita, Alqur’an jangan dilupakan, dan teruslah berdzikir dan tetaplah semangat karena kita tau kapan usia kita akan berakhir.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Kita bermunajat bersama memanggil nama Allah, semoga Allah memperbaiki keadaan kita untuk semakin indah dan mulia, semakin tenang, semakin suci dan sejuk, dan semakin diberi kemudahan dan dijauhkan dari kesulitan dan disingkirkan dari musibah, dan Engkau Maha Mampu menggantikan musibah itu dengan rahmah… Amiin Allahumma Amiin.

Wassalamu'alaikum.