Jumat, Juni 12, 2009

WAHAI IDOLAKU MUHAMMAD SAW

Assalamualaikum wr wb,

Sumber : Buku 'KENALI AQIDAHMU'
Kontributor : Al Habib Munzir alMusawa
www.majelisrasulullah.org

Dalam artikel ini Insya Allah saya akan terus meluncurkan riwayat-riwayat mengenaiSang Nabi saw, untuk menambah pengetahuan para pengunjung website ini danmenambah kecintaan kita kepada beliau saw, perlu kita fahami bahwa wajah SangIdola saw adalah wajah yang dipenuhi cahaya kelembutan dan kasih sayang, karenabeliau adalah pembawa Rahmat bagi sekalian alam, maka wajah beliau penuh kasihsayang, demikian pula ucapan beliau saw, perangai, tingkah laku, dan bahkanbimbingan beliau saw pun penuh dengan kasih sayang Allah swt.
Seorang lelaki bertanya kepada Albarra’ bin Azib ra :
“Apakah wajah Rasul saw seperti pedang ?” (bukankah beliau banyak berperang,
apakah wajahnya bengis bak penguasa kejam?),
maka menjawablah Albarra’ bin Azib ra :
“Tidak.. tapi bahkan wajah beliau bagai Bulan Purnama..”, (kiasan tentang betapa
lembutnya wajah beliau yang dipenuhi kasih sayang) (Shahih Bukhari hadits no.3359,hadits serupa Shahih Ibn Hibban hadits no.6287).Diriwayatkan oleh Jabir bin samurah ra :
“Wajah beliau saw bagaikan Matahari dan Bulan” (Shahih Muslim hadits no.2344,
hadits serupa pada Shahih Ibn Hibban hadits no.6297),
demikian pula riwayat Sayyidina Ali.kw, yang mengatakan :
“Seakan akan Matahari dan Bulan beredar di wajah beliau saw”. (Syamail Imam
Tirmidzi),
demikian pula diriwayatkan oleh Umar bin khattab ra bahwa “Rasul saw adalah
manusia yang bibirnya paling indah”.
Al Imam Alhafidh Syeikh Abdurrahman Addeba’I mengumpulkan ciri ciri sang Nabi
saw:
“Beliau saw itu selalu dipayungi oleh awan dan diikuti oleh kabut tipis, hidung
beliau saw lurus dan indah, Bibirnya bagaikan huruf Miim (kiasan bahwa bibir
beliau tak terlalu lebar tak pula sempit dan sangat indah), Kedua alisnya bagaikan
huruf Nuun, (kiasan bahwa alis beliau itu tebal dan sangat hitam dan bersambung
antara kiri dan kanannya)”.
Dari Abi Jahiifah ra :
“Para sahabat berebutan mengambil telapak tangan beliau dan mengusapkannya
di wajah mereka, ketika kutaruh telapak tangan beliau saw diwajahku ternyata
telapak tangan beliau saw lebih sejuk dari es dan lebih wangi dari misik” (Shahih
Bukhari hadits no.3360).
Berkata Anas ra :

“Tak kutemukan sutra atau kain apapun yang lebih lembut dari telapak tangan
Rasulullah saw, dan tak kutemukan wewangian yang lebih wangi dari keringat
dan tubuh Rasul saw” (Shahih Bukhari hadits no.3368).
“Kami tak melihat suatu pemandangan yang lebih menakjubkan bagi kami selain
Wajah Nabi saw”. (Shahih Bukhari hadits no.649 dan Muslim hadits no.419)
“Ketika perang Uhud wajah Rasul saw terluka dan mengalirkan darah segar,
maka putrinya yaitu Sayyidah Fathimah ra mengusap darah tersebut dan
Sayyidina Ali kw memegangi beliau saw, namun ketika terlihat darah itu terus
mengalir, maka diambillah tikar dan dibakar, maka debunya ditaburkan diluka itu,
maka darahpun terhenti”. (Shahih Bukhari hadits no.2753).
Dari anas bin malik ra :
“Dan saat itu dirumah hanya aku, ibuku dan bibiku, lalu selepas shalat beliau
berdoa untuk kami dengan kebaikan Dunia dan Akhirat, lalu Ibuku berkata :
“doakan pelayanmu ini wahai Rasulullah..” (maksudnya Anas ra),
maka Rasul saw mendoakanku dan akhir doanya adalah : “Wahai Allah Perbanyak
Hartanya dan keturunannya dan berkahilah” (Shahih Muslim hadits no.660).
“Dan beliau saw itu adalah manusia yang terindah wajahnya, dan terindah
akhlaknya” (Shahih Bukhari hadits no.3356) .
“Dan beliau saw itu adalah manusia yang termulia dan manusia yang paling
dermawan, dan manusia yang paling berani saw” (Shahih Bukhari hadits no.5686).
Dari Abu Hurairah ra :
“Wahai Rasulullah.., bila kami memandang wajahmu maka terangkatlah hati kami
dalam puncak kekhusyu’an, bila kami berpisah maka kami teringat keduniawan,
dan mencium istri kami dan bercanda dengan anak anak kami” (Musnad Ahmad
Juz 2 hal.304, hadits no.8030 dan Tafsir Ibn katsir Juz 1 hal.407 dan Juz 4 hal.50).
Siang dan malam seluruh Ummat ini ruku dan sujud, bermilyar wajah menyungkur
sujud kehadirat Nya hingga akhir zaman, mereka mensucikan Nama Nya yang MahaTunggal, merekalah yang selalu dalam naungan Rahmat dan keridhoan Nya,
Sebagaimana sabda beliau saw : “Dijadikan kesenanganku adalah shalat”. Shalat
merupakan Ibadah yang paling dicintai oleh beliau saw, dan “Shalat adalah Cahaya”,demikian sabda beliau saw pula mengenalkan Indahnya shalat, suatu ibadah yangdiawali dengan Takbiratul Ihram yang membuka gerbang penghadapan dengan Rabbul‘alamin, lalu lantunan kalimat-kalimat surat Alfatihah yang bila dibaca dengan khusyumaka setiap kalimat itu dijawab oleh Raja Alam Semesta, lalu lantunan kalimatullah itu menerangi seluruh alam sanubarinya, meruntuhkan dosa-dosanya, lalu ia ruku’,bertasbih kepada Nya, bertakbir, bertahmid, lalu bersujud dibawah NaunganKelembutan dan Kasih Sayang Nya, alangkah indahnya ibadah yang satu ini, suatuibadah yang terangkai dari hampir seluruh bentuk Ibadah, Wudhu, Niat Mulia, Doa,Alqur’an, Takbir, Tasbih, Tahmid, Tahlil, Istighfar, Ruku’,Sujud,khusyu,
Tuma’ninah....., itulah shalat.., Ibadah yang paling sempurna.
Demikianlah ummat ini melakukannya siang dan malam untuk sumpah baktinya
kepada Allah Pencipta Alam Semesta, Namun dalam Ibadah yang Multi Sempurna
ini..., tak luput...., tak luput..., tak luput...., tak seorangpun melakukan shalat terkecuali..

diwajibkan Nya bersalam pada Muhammad saw...
diwajibkan Nya bersalam pada Muhammad saw...
diwajibkan Nya bersalam pada Muhammad saw...
diwajibkan Nya bersalam pada Muhammad saw...
dan diwajibkan Nya bershalawat pada Muhammad saw...
“Salam Sejahtera atasmu wahai Nabi dan Rahmat Allah dan keberkahan Nya....”,
kalimat ini merupakan kalimat yang diwajibkan Allah yang harus ada dalam Ibadah
termulia ini.. Masih kah kita mengingkari kemuliaan Sang Nabi saw?,
Diriwayatkan bahwa Abu Sa’id bin Ma’la ra sedang shalat dan ia mendengar panggilanRasul saw memanggilnya, maka Abu Sa’id meneruskan shalatnya lalu mendatangiRasul saw dan berkata : Aku tadi sedang shalat Wahai Rasulullah.., maka Rasul sawbersabda : “Apa yang menghalangimu dari mendatangi panggilanku?, bukankah Allahtelah berfirman “WAHAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN DATANGILAHPANGGILAN ALLAH DAN RASUL NYA BILA IA MEMANGGIL KALIAN”.(Al Anfal 24). (Shahih Bukhari hadits no.4204, 4370, 4426, 4720). Dan bahwa mendatangi
panggilan Rasul saw ketika sedang shalat tak membatalkan shalat, dan mendatangi
panggilan beliau lebih mesti didahulukan dari meneruskan shalat, karena panggilan
beliau adalah Panggilan Allah swt, perintah beliau saw adalah perintah Allah swt, dan ucapan beliau saw adalah wahyu Allah swt...

Masih kah kita mengingkari kemuliaan Sang Nabi saw?, Diriwayatkan pula disaat
perang Hunain selesai, Rasul saw memberi pada Sofwan 100 ekor unta, lalu 100 ekorlagi dan 100 ekor lagi, berkata Sofwan : “Sungguh Ia (Rasul saw) adalah orang yang paling kubenci, namun ia tak henti hentinya memberiku sampai ia menjadi orang yangpaling kucintai” (Shahih Muslim hadits no.2313). Alangkah penyantunnya Nabi kita ini,bukanlah kecintaan Sofwan karena pmberian harta, namun kebenciannya luntur menghadapi manusia mulia yang memberinya dan saat ia tak berterimakasih justru ia ditambah lagi.. dan lagi..., tidak pernah kita temukan seorang dermawan dimuka Bumi yang setelah ia memberi dan yang diberi tak berterimakasih malah ia menambahnyalagi dan lagi, dan sesekali bukanlah barang yang murah, karena harga seekor Untahampir menyamai 40 ekor kambing, dan beliau memberikannya 100 ekor onta, danSofwan tak berterimakasih dan tetap membencinya, beliau menambahnya lagi 100ekor unta, lalu menambah lagi 100 ekor unta, lunturlah Sofwan.. ia lebur.. tak ada lagiyang lebih dicintainya selain Muhammad saw..

Jadilah beliau saw ini idola para sahabat, dan dalam riwayat lain, Salim bin Abdullah ramelakukan shalat sunnah di pinggir sebuah jalan, maka ketika ditanya ia berkatabahwa ayahku shalat sunnah ditempat ini, dan berkata ayahku bahwa Rasulullah shalat di tempat ini, dan dikatakan bahwa Ibn Umar ra pun melakukannya. (ShahihBukhari hadits no.469). Demikianlah keadaan para sahabat Rasul saw, bagi merekatempat-tempat yang pernah disentuh oleh Tubuh Muhammad saw tetap mulia walautelah diinjak ribuan kaki, mereka mencari keberkahan dengan shalat pula ditempat itu,demikian pengagungan mereka terhadap sang Nabi saw.
Dalam riwayat lainnnya dikatakan kepada Abu Muslim, wahai Abu Muslim, kulihat
engkau selalu memaksakan shalat ditempat itu?, maka Abu Muslim ra berkata : KulihatRasul saw shalat ditempat ini” (Shahih Bukhari hadits no.480). Alangkah besarpenghormatan para sahabat pada tempat tempat yang disentuh Tubuh Rasulullah saw,

Bahkan gunung Uhud mencintai beliau saw dan dicintai oleh beliau saw sebagaimanasabdanya saw : “Gunung Uhud ini mencintai kita dan kita mencintainya” (ShahihBukhari hadits no.3854).

Betapa Indahnya Alam semesta ini semua beridolakan Muhammaa saw, mencintai
Muhammad saw, Memuliakan Muhammad saw, tak lain karena Allah telah
mengumumkannya, sebagaimana Sabda beliau saw : “Bila Allah mencintai seorang
Hamba maka Allah berkata kepada Jibril as : WAHAI JIBRIL, AKU MENCINTAI FULAN MAKA CINTAILAH IA”, maka berkatalah Jibril as menyeru kepada Alam Semesta :“Wahai Penduduk Langit, Sungguh Allah telah mencintai Fulan, maka cintailah ia,maka diberikanlah padanya Kasih sayang dimuka Bumi, maka ia dicintai dibelahanBumi” (Shahih Bukhari hadits no.3037, 5693, 7047).
Dan kita memahami bahwa Pengumuman itu terus berkumandang mengumumkan
orang-orang yang dicintai Allah, dan tentunya pengumuman itu bergema terluhur danterdahsyat saat mengumumkan Nama Muhammad saw....!, Maka Beliau saw dicintai Gunung, dicintai batang korma, hewan, manusia, jin, malaikat, dan orang-orangmukmin.. Beruntunglah Jiwa orang orang yang mencintai Muhammad saw.

“SUNGGUH ALLAH DAN PARA MALAIKAT MELIMPAHKAN SHALAWAT ATAS
NABI (saw) WAHAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN, BERSHALAWATLAH
KALIAN KEPADANYA DAN BERSALAM LAH DENGAN SEMULIA MULIA SALAM”
(QS Al Ahzab-56)

Wahai Dunia

Assalamualaikum Wr wb.

Sumber : Buku 'KENALI AQIDAHMU'
Kontributor : Habib Munzir AlMusawa
www.majelisrasulullah.org


Limpahan Puji&Syukur pada Allah swt,Sholawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw yang diutus sebagai Nabi terakhir yang membawa berita dan kabar baik bagi Hamba-hamba Allah swt yg berTaqwa,

Wahai Dunia, Wahai dambaan disetiap zaman, telah berjuang memperebutkanmu
sedemikian banyak pembesar dan Raja Raja, mereka menikmati keberhasilan dengan kegembiraan. Dan telah berjatuhan sedemikian banyak para fakir miskin yang menetesair liurnya melihat kenikmatan para raja dunia. Telah datang pula golongan hambayang shalih yang tak mau memperebutkanmu, mereka melupakanmu dan mencariridho Allah.

Wahai Dunia, tidaklah para raja, atau fakir miskin, atau bahkan orang-orang shalih itumeninggalkanmu kecuali kau bekali 1 X 2 meter saja dari milikmu untuk lubang
kuburnya, hanya itulah yang kau berikan pada mereka, itulah kebaikanmu pada parapecintamu atau mereka yang meninggalkanmu, sama saja, padahal para pecintamumelupakan segala-galanya hanya untuk mendapatkanmu, namun tak satupun darimereka meninggalkanmu, selain hanya mendapatkan kuburnya saja, maka parapecintamu meninggalkan harta untuk menjadi bahan perebutan dan percekcokanantara ahli warisnya kelak, dan ia meninggalkanmu dibebani dosa, dan para hambaShalih mendapat tumpukan pahala.

Firman Allah: "Dan Kehidupan Dunia hanyalah panggung sandiwara dan
fatamorgana belaka"

Oh Saudara.., sadarlah.. aku dan engkau hanyalah satu sel dari 1 Milyar sel yangterkumpul dalam beberapa tetes cairan kental yang mengalir dari dahsyatnya birahimanusia sebelumku dan sebelummu. 1 Milyar sel itu bertebaran di vagina, berjuang mencapai kehidupan alam rahim, maka 1 Milyar sel itu gagal kesemuanya, merekasemua mati dan terbuang,hanya satu sel yang berhasil selamat ke alam rahim,ITULAH AKU DAN ENGKAU, satu-satunya yang berhasil selamat dari 1 Milyarsaudaraku dan saudaramu yang musnah..
Aku dan engkaupun hidup bertebaran memenuhi bumi, lalu mati dan dibenamkan
dikubur, kubur kita yang harus dalam, agar bau busuk yang dahsyat kelak, tak terbauidan mengganggu manusia lain yang masih belum jadi bangkai seperti kita, aku danengkau akan sendiri, tak ada teman terdekat sekalipun yang mau menemani di kuburkita, tak satupun dari mereka mau perduli terhadap hewan tanah yang menggerogotikita, lalu hewan tanah akan menggerogoti tubuh ini sedikit demi sedikit, berkeliaran diparu-paru kita, dan mungkin menjadikan otak kepala ini sebagai tempat bertelur. Lalukita akan habis menjadi tulang, lalu habis lebur menjadi tanah.., musnah.., tak lagiterlihat bentuk ini, tak lagi ada suara ini, wujud ini, semua habislah sudah begitu saja.Wahai aku dan kalian, ingatlah bahwa maut membayangiku dan kalian lebih dekat dari bayangan kita sendiri, dan ingatlah bahwa satu nafas kita adalah selangkah menuju
ajal.

Korelasi Dakwah Para Nabi&Rasul.

Assalamualaikum wr wb.

Terlalu mudah membantah paham pluralisme menurut akal. Paham ini membenarkan semua agama termasuk kristen, budha, hindu dan lainya. Kalau membenarkan agamanya maka juga membenarkan akidahnya. misal menurut kristen tuhan itu tiga, ayah ibu dan anak. Padahal sudah jelas bahwa akal sehat mengatakan termasuk hal yang mustahil adalah perseketuan tuhan. Dengan ini menurut hukum akal pluralisme adalah paham yang mustahil dan terlalu dipaksakan oleh anak-anak jil. Kini saatnya merenung dan menyelami paham ini menurut hukum agama. Benar atau salah?


"نحن معاشر الأنبياء أولاد عَلات، ديننا واحد" رواه البخاري في صحيحه

“Kita para nabi berasal dari satu ayah dan berbeda ibu dan agama kita satu”

Muhammad saw adalah penutup para nabi. Statemen ini telah menjadi keyakinan seluruh umat muslim serta termasuk dalam hal yang tidak diragukan sama sekali dalam agama. Dan layak dimengerti bahwa dakwah Nabi saw dan para nabi-nabi terdahulu itu saling bertautan, berhubungan dan saling menyempurnakan antara satu dengan yang lainya. Hal ini disinggung dalam lempitan-lempitan Al-Quran dan Hadis. Semisal surah Al-imron: 50 dan Hadis rasul saw yang artinya sebagai berikut: "Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu. Karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku(Al- Imron :50) dan Hadisnya: “aku dan para nabi-nabi terduhulu ibarat seorang lelaki yang mendirikan sebuah gedung yang sangat indah, namun ada bagian pojok dari gedung itu yang batanya belum terpasang. Ketika orang-orang mengelilingi gedung itu lantas mereka terheran dan berkata: “kenapa kamu tidak menaruh bata itu?”. Akulah bata itu dan aku adalah penutup para nabi(Muttafaq Alaih).

Secara global dakwah atau dogma para utusan-utusan Allah itu terpusat pada tiga hal; yang pertama akidah, yang kedua akhlak, dan ketiga adalah perbuatan manusia. Kalau kita menganalisa akan akidah dan akhlaq. Maka disitu tidak ditemukan perbedaan antar para utusan mulai jaman Nabi Adam As sampai Nabi terakhir Muhammad saw. Semua para nabi tanpa terkecuali mengajak untuk mengesakan Allah, percaya adanya hari kiamat, surga, neraka dan mengajari ahlak yang terpuji dan yang buruk. Tidak ada perbedaan sama sekali dalam masalah akidah dan akhlak. Dakwah mereka dalam hal ini saling menyempurnakan dan menguatkan antara satu dengan yang lainya, membenarkan dakwah para nabi sebelumnya, juga mereka akan memberi informasi tanda-tanda nabi yang akan datang setelahnya. Semua informasi ini dapat ditemukan dalam Al-Quran surah As-Syuro: 13 yang artinya: "Dia Telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan- Nya kepada Nuh dan apa yang telah kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya,” , Albaqarah: 146 yang Artinya: "Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang Telah kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri dan sesungguhnya sebagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengenal Muhammad s.a.w. yaitu mengenal sifat-sifatnya sebagaimana yang tersebut dalam Taurat dan Injil.” dan surah Al-imron yang telah disebutkan sebelumnya. Oleh sebab itu adalah suatu hal yang takkan terbesit dalam akal apabila ada satu nabi yang diutus oleh tuhan untuk menyampaikan bahwa Tuhan itu ada tiga, lantas nabi yang diutus setelahnya menyampaikan bahwa tuhan itu satu.

Adapun dogma para nabi yang berkaitan dengan perbuatan manusia maka disitu ditemukan perbedaan. Karena hal ini bersentuhan dengan perkembangan zaman dan bermacam kaum dengan keadaan sosialnya. Misalnya Nabi Musa as diutus untuk kaum Bani Israil. Melihat keadaan dan tingkah laku orang Bani Israil saat itu, maka sengaja Allah menyuguhkan hukum yang ketat. Namun seiring waktu berjalan lantas Nabi Isa as diutus, syariat mereka jadi lebih mudah. Informasi ini tertera kalam ilahi surat Alimron: 50(Sudah disebutkan).

Dengan penjelasan ini bisa diambil sebuah konklusi bahwa dakwah akidah para nabi itu saling mendukung dan menguatkan antar lainya. Mulai dari Nabi Adam as sampai pada Muhammad ibn Abdillah saw, semua mengajak untuk mengesakan Allah. Tak satupun dari mereka menyampaikan bahwa tuhan itu tiga. Dari penjelasan diatas nampak jelas bagi kita bahwa istilah adyan samawiyah muta’addidah atau macam-macam agama langit itu salah. Yang benar agamanya tetap satu, Islam, namun syariatnya bermacam-macam. Perhatikan Ayat-ayat berikut yang memberi penjelasan clear bahwa Islam adalah satu-satunya agama para utusan-utusan Allah, tidak ada pluralisme:

Nabi Nuh berkata dalam surah An-Naml: 91:

وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ [ النمل : 91 ]

Artinya: “Aku hanya diperintahkan supaya aku termasuk orang muslim”.

Nabi Ibrahim, Nabi Ismail dan Ya’qub diutus untuk membawa Islam, dalam surah Albaqarah 130-132 disebutkan:

إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَابَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ [ البقرة : 131 ، 132 ]

Artinya: Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam".132. Dan Ibrahim Telah mewasiatkan Ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah Telah memilih agama Ini bagimu, Maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Islam". (Albaqarah:131- 132)

Nabi Yusuf berkata dalam surah Yusuf: 101:

رَبِّ قَدْ آتَيْتَنِي مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِي مِنْ تَأْوِيلِ الأحَادِيثِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ [ يوسف : 101 ]

Artinya: “Ya Tuhanku, Sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta'bir mimpi. (ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh.”(Yusuf:101)

Nabi Musa diutus membawa Islam untuk Bani Israil. Nabi Musa berkata dalam Surah Yunus: 84:

يَا قَوْمِ إِنْ كُنْتُمْ آمَنْتُمْ بِاللَّهِ فَعَلَيْهِ تَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُسْلِمِينَ [ يونس : 84 ]

Artinya:” Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, Maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu termasuk orang-orang muslim."

Dalam surah Al-A'raf :126 para Ahli sihir itu menjawab:

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ [ الأعراف : 126 ]

Artinya: "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan Islam". (Al a'araf:126) .

Bilqis berkata dalam surah An-Naml: 44:

رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي وَأَسْلَمْتُ مَعَ سُلَيْمَانَ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ [ النمل : 44 ] Artinya : "Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku masuk Islam bersama Sulaiman karena Allah, Tuhan semesta alam".

Nabi Isa diutus untuk membawa Islam seperti disebutkan dalam surah

Al-imran: 52: yang Artinya: “ Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa Sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim (AliImran:52)

Dan berkatalah Sayyidul Basyar wa khotamun nabiyin Muhammad Saw dalam surah An-‘Am: 162-163:

قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ } [ الأنعام : 162 ، 163 ]

Artinya: 162. Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.163. tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menjadi muslim (dari umat ini)".

Dan terakhir Rasul saw ingin meyakinkan pada kita lantas berkata :

"نحن معاشر الأنبياء أولاد عَلات، ديننا واحد" رواه البخاري في صحيحه”

“Kita para nabi berasal dari satu ayah dan berbeda ibu dan agama kita satu”

Dengan fakta sejarah yang dikutip dari kalam agung ilahi serta didukung hadis rasul saw diatas mengindikasikan bahwa dakwah mulai jaman Nabi Adam sampai Nabi terakhir Muhammad saw itu bertautan, sambung dan saling menyempurnakan. Semua mengajak untuk mengesakan Allah lewat Islam. Allah pun mempertegas dalam firmanya “Innaddin ‘Indallahil islam”. Apakah ada disana agama selain Islam yang mengesakan Allah. Dari sini bisa diambil konklusi secara pasti bahwa agama para Nabi-Nabi Allah cuma satu, Islam, titik. Dan Hadis yang disebutkan Nabi saw diatas menunjukan bahwa beliau faham dengan apa yang akan terjadi nantinya, yaitu akan ada fitnah dan syubuhat yang berusaha menyusupkan keraguan di hati umat muslim dengan mengatakan semua agama benar dengan berbagai alasanya baik itu toleransi atau lainya. Oleh sebab itu beliau ingin melindungi, mempertegas meyakinkan agar hati umat muslim tenang dengan mengatakan “Dinuna Wahid...!!!”( 1) tidak ada term-term pluralisme dalam ajaran islam. Dan sekarang tinggal pilih ikut para Utusan Allah atau ulil dan kroco-kroconya? Terserah karena “Qod tabayyanar Ryusdu minal ghoyyi”, sudah jelas jalan yang benar dan sesat..

Bantahan-Bantahan Pro Pluralisme.

Saya perhatikan orang liberal dan bocah yang mencoba menjadi liberal kadang kurang tegas dan masih plin-plan dalam mendefinisikan apa itu pluralisme dalam agama, entah karena masih ragu atau takut. Oleh karena itu sengaja saya ambil definisi pluralisme dari omongan ulil, buyute JIL, yang lumayan tegas ini:

Saya percaya bahwa semua agama adalah baik dan benar, oleh karena itu tak ada gunanya pindah agama. Jika anda kebetulan "lahir" dan "tumbuh" dalam agama A atau B, maka teruskan mencari kebenaran dalam agama itu.(Ulil).

Dari rangkaian kata Ulil ini bisa dipaham bahwa pluralisme adalah sebuah paham yang mengatakan bahwa semua agama benar, oleh karena itu kalau benar, tidak perlu pindah dari kristen ke islam atau sebaliknya. Sebagian orang berasumsi apa yang dilakukan oleh liberal dan orientalis itu cuma sekedar wacana dalam ranah pemikiran yang mungkin tidak berpengaruh apapun dalam perbuatan, tapi menurut saya lebih dari itu. Karena sebuah pemikiran, misalkan pluralisme kalau sudah menclok diotak maka mau nggak mau pasti akan merambah ke perlakuan sehari-hari. Bukankah hidup ini mengikuti jalan otak dan pikiran kita? ya kan. Apalagi pemikiran pluralisme, setelah di analisa, makin hari bisa meluluhkan dakwah islam kita. Simak penjelasan berikut ini.

Agama adalah seberkas cahaya dan petunjuk bagi hati dari Allah SWT, maka tidak perlu dipaksakan. Karena sudah jelas sejelas mentari di siang bolong mana jalan yang benar dan sesat. Kalau demikian maka tinggal memilih jalan yang mana. Kalau ingin selamat carilah yang benar. Kalau tidak, tinggal pilih yang sesat. Toh, nanti juga ada balasanya masing-masing. Itulah maksud dari surah Albaqarah: 256 yang artinya: “tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dan jalan yang sesat. karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut (setan yang disembah) dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada tali yang amat kuat yang tidak akan putus dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”. Ayat ini bisa diartikan, diperbolehkanya manusia untuk masuk agama apapun,Islam, kristen, Budha dan lainya, namun sangat dipaksakan apabila diartikan membenarkan agama apapun, karena Allah sudah jelas berfirman yang artinya:” Telah jelas jalan yang benar dan salah karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut (setan yang disembah) dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada tali yang amat kuat yang tidak akan putus”. Berarti dalam ayat itu Allah membenarkan agama yang benar yakni Islam dan menyalahkankan yang salah yakni yang syirik. Tidak membenarkan kedua-duanya yakni jalan yang benar dan yang sesat. Oleh sebab itu, terlalu dipaksakan dan bisa dibilang keterlaluan kalau dijadikan tendensi dibenarkanya pluralisme dengan mengutip ayat “Laa ikroha fiddin” saja, tanpa meneruskanya.

Secara umum dakwah Rasul saw terbagi menjadi tiga fase: secara sembunyi, terang-terangan didepan umum, dan secara terang-terangan yang disertai memerangi siapa saja yang mengganggu muslim dan menghadang jalan dakwah. Di fase pertama Rasul saw berupaya mengajak kerabat dan tetangga-tetanganya , untuk menyembah Allah semata. Dakwah dengan strategi sembunyi ini berjalan selama tiga tahun. Di fase kedua, Rasul saw berdakwah secara terang-terangan dimulai dari kerabat jauhnya dari Bani Ka’ab, dalam sabdanya beliau berkata : “Wahai Bani Ka’b bin Luai, selamatkanlah diri kalian dari api neraka,... sampai... wahai Fatimah, selamatkanlah dirimu dari api neraka, karena aku tak mampu memberi apa-apa pada kamu sekalian”.(Muttafaq Alaih). Di fase ini Rasul saw mulai mendapat tekanan dan disakiti karena dakwah terang-teranganya oleh orang Quraisy. Pertama; ketika Rasul saw shalat di batu ka’bah, tiba-tiba datang ‘Uqbah bin Abi Mu’ith lalu mencekik dengan kuat leher Rasul saw dengan kain bajunya, lantas Abu Bakar datang melerainya. Kedua; ketika rasul saw sedang sujud dan orang-orang Qurais mengerubunginya lantas Uqbah datang dan melempar kotoran hewan dipunggungya, namun Rasul saw tetap diam dalam sujudnya, Fatimah pun datang lantas membersihkan kotoran itu. Ketiga ; ketika Rasul saw berjalan disalah satu ruas jalan Makkah lantas beliau disiram dengan pasir ,datanglah salah satu putrinya lalu membersihkan pasir itu dan menangis. Rasul saw berkata: “wahai putriku janganlah engkau menangis, karena Allahlah yang selalu menjaga ayahmu ini”. Keempat ; adalah yang paling menyakitkan kala terjadi pemboikotan terhadap keluarga rasul dan kaum mislimin selama tiga tahun. Orang Quraisy sepakat untuk tidak kontak sama sekali, baik dalam urusan pernikahan, pangan dan lain sebagainya sampai mereka menyerahkan rasul saw untuk dibunuh. Jadi selama tiga tahun ini kaum muslimin begitu tersiksa sampai mereka tiap harinya hanya makan dedaunan. Ketika ada salah seorang sahabat pergi kepasar dan bertemu dengan abu lahab lantas dia berkata: “wahai para pedagang, naikkanlah harga untuk sahabat Muhammad ini”. Kelima ; Setelah pemboikotan berakhir lantas tiap tahun di musim haji, Rasul saw berkeliling mengunjungi tenda para pendatang dari luar Makkah, membacakan mereka Al-Quran, mengajak mereka menyembah Allah, namun tidak satupun dari mereka yang menghiraukan. Keenam; tatkala siksaan masih terus dilancarkan oleh ahli Makkah pada Rasul saw lantas beliau hijrah ke kota Thaif berniat dakwah dan mencari bantuan. Disana beliau menemui orang-orang Thaif dan mengajak mereka kembali pada Allah. Namun apa yang terjadi? beliau malah dilempari batu dan berlari sampai kakinya berdarah-darah, darah mulianya menetes ditengah terik matahari lantas bernaung di bawah pohon milik Rabi’ah.

Beginilah rasul saw memperjuangkan agama Islam dengan penuh kesabaran yang luar biasa, siksaan, tangis, kelaparan hingga darah mulia Rasul saw mengucur, untuk memperjuangkan agama Islam, agama yang Haq. Keterlaluan apabila ada yang mengatakan Rasul saw mengajari pluralisme. Kalau Rasul saw sepert itu, membenarkan semua agama, lantas kenapa mesti bersusah payah berdakwah, mengapa mesti meneteskan tangis, darah untuk mengajak umat kembali kepada Islam. Toh semua agama benar? Namun Alhaqqu bayyin wal bathilu bayyin, Rasul saw mengucur darahnya semua demi memperjuangkan agama Allah yang haq ini, untuk menyelamatkan manusia dari akidah yahudi dan nasrani. Apakah terbesit dalam akal, bahwa Rasul berdakwah kepada Islam namun lantas beliau membenarkan semua agama. lantas buat apa berdakwah?

Misi terselubung hasil analisaku dari orang liberal dengan paham pluralismenya adalah mereka bertujuan untuk menghentikan dakwah Islam. Karena apabila paham ini terjangkit di otak umat muslim, jalan pikiran umat muslim akan mengatakan “tidak perlulah berdakwah kepada umat selain muslim (seperti yang dilakukan rasul saw), toh semua agama benar. Dengan anak jil akan tertawa sambil minum es ting-ting. Dengan ini dakwah Islam akan mati kaku. Umat Islam tidak bertambah malah mungkin berkurang dan bersiaplah kita terpanggang di api neraka.

Adapun anak-anak yang biasanya mengatakan kita butuh pluralisme agar bisa toleransi dengan pemeluk agama lain, agar tidak merendahkan selain muslim, agar muslim tidak dicap galak adalah alasan yang dibuat-buat. Toh, tanpa paham pluralisme, Rasul saw malah menyarankan untuk meyayangi orang kafir yang baik. Rasul bersabda yang artinya: “barang siapa yang menyakiti kafir dzimmi maka dia telah menyakitiku.” . Toh, tanpa paham pluralisme aku, keluargaku, temanku, kyaiku dan masyarakat di tempatku masih tetap berinteraksi dan toleran pada orang selain muslim. Tanpa paham ini, orang hadramaut sini juga melayani orang-orang barat yang berkunjung ke Tarim. Dan patut digaris bawahi bahwa Rasul saw hidup bersama orang kafir itu termasuk bukti valid toleransi rasul saw tanpa memaksakan paham pluralisme. Namun toleransi macam ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan aqidah, melainkan lebih merupakan sebuah bentuk kasih sayang muslim terhadap pemeluk agama lain yang bebuat baik atau tidak menyakiti kita. Jadi jangan dikaitkan dengan akidah dengan mengatakan rasul membenarkan akidah mereka. Sekali lagi, kalau rasul membenarkan akidah mereka lantas mengapa beliau bersusah payah berdakwah?.

Dengan ini terbukti sudah bahwa paham pluralisme adalah salah dan bukan ajaran Islam. cuma reka-reka anak-anak jil saja. Dan terus terang saya katakan, hati ini terasa teriris dan menangis tatkala banyak teman muslim yang menyuarakan pluralisme. Sudah tahu Rasul saw berupaya memperjuangkan, mengajak dan memasukan umat kedalam Islam, Islam, Islam yang Haq..!!! dengan pengorbanan yang tiada duanya, eh malah mereka membenarkan agama lain, menghentikan dakwah muslim, membiarkan yang sesat tetap sesat. Bukankah ini menyakiti hati Rasul saw? bukankah ini sama dengan menghina kerja keras, tangis, darah, rasa lapar, dan siksa yang dialami Rasul saw? Rasul saw bahagia apabila kita toleransi dengan orang kafir yang baik karena hal ini sesuai dengan anjuranya (Siapa yang menyakiti kafir dzimmi berati dia menyakitiku) , namun beliau sangat sakit apabila kita meyakini kebenaran agama lain, karena hal itu sama dengan menganggap salah dakwah yang dibawa para rasul yakni Tauhidillah. Allah yahdiina ila shirotihil mustabin.

Oleh: Najih Baihaqi: Najih Baihaqi Putra didikan Tarim Elghanna


(1)Metode ini disebut dengan Fiqhut Tahawulat, memahami perubahan dan fitnah yang ada lantas menyesuaikanya dengan nash Quran atau Hadis, karena ini bagian dari rukun agama keempat yakni tanda hari kiamat, setelah Islam, Iman dan Ihsan. Digalang oleh sayidi alwalid Habib Abu Bakar Adni).

Wassalamualaikum wr wb.