Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,
Kasih sayang dan Inayah Nya swt semoga selalu menyejukkan hari hari kita semua..Amiin.
1.Sumber Dalil Sholat.
Secara Nash hadits, Jibril as datang kepada Nabi saw mengajarkan shalat, ia datang di awal waktu dhuhur, lalu shalat 4 rakaat dengan 2 tahiyyat dan bacaan sirran (suara berbisik), lalu saat awal waktu asar Jibril as mencontohkan shalat asar 4 rakaat dg dua tahiyyat dg bacaan sirran, lalu saat masuk waktu magrib Jibril as melakukan shalat magrib 3 rakaat dengan dua tahiyyat, dan bacaan suratnya Jahran (suara jelas), lalu saat masuk awal waktu shalat isya Jibril as mengajari nabi saw lagi shalat Isya 4 rakaat dg dua tahiyyat dan bacaan surat dua rakaat pertama jahran, demikian pula awal waktu subuh, Jibril as mengajari shalat dua rakaat dengan satu tahiyyat dengan bacaan pada kedua rakaat itu Jahran,
kemudian Jibri as pada waktu dhuhur mengulangi lagi namun bukan di awal waktu dhuhur, tapi di akhir waktu dhuhur, lalu di akhir waktu ashar, lalu diakhir waktu magrib, lalu diakhir waktu isya, lalu diakhir waktu subuh, lalu Jibril as berkata pada Nabi saw : Nah.. diantara dua waktu inilah wahai Muhammad (Shahih Bukhari),
maksudnya adalah Jibril as mengajari waktu waktu shalat awalwaktunya dan akhir waktunya.
2..Makna Rakaat dalam Sholat.
lalu mengenai hikmahnya saya tak menemukannya pada riwayat shahih, namun penafsiran ulama banyak sekali, ada yg menafsirkan bahwa saat subuh orang masih khusyu, maka Allah swt hanya menghendaki 2 rakaat saja, namun saat dhuhur, asar, magrib dan isya saat saat orang mulai penat, letih, tergoda, cenderung berbuat buruk, maka dijadikanlah waktu shalat sangat rapat diwaktu waktu siang hingga petang itu.
adapula cendekiawan yg menafsirkan bahwa milyaran sel tubuh kita membutuhkan pelenturan di waktu siang hingga petang lebih dari waktu tengah malam dan pagi, maka Allah mengatur demikian,Dan masih banyak lagi penafsiran para cendikiawan Muslim lainnya.
3.Makna Gerakan Sholat.
* Takbiratul ihram
Takbiratul Ihram berasal dari dua kata : Takbir (ucapan Allahu Akbar) dan Ihram (pengharaman), ketika dua kalimat ini digabung maka bermakna : Ucapan takbir yg memulai pengharaman dari melakukan hal hal yg dilarang dalam shalat. Seperti makan, minum, berbicara kpd selain Allah dan Rasul saw dan hal hal yg diajarkan Rasul saw sebagai mubthilat (yg membatalkan) shalat.
* Bersedekap
Sedekap ini bukan merupakan rukun shalat, bila tak dikerjakan tak membatalkan shalat, yg merupakan rukun adalah berdiri dalam shalat wajib bagi yg mampu dan membaca Fatihah padanya.
* Ruku
Ruku secara bahasa adalah menunduk
Secara Syar;an adalah menundukkan badan hingga kedua telapak tanganna meraih/bersandar pada kedua lututnya, dan bahwa Ruku;nya Rasul saw itu tepat dalam posisi 90 derajat, hingga andai ditaruh sebuah gelas dipunggungnya niscaya tak tumpah, menunjukkan lurusnya posisi punggung beliau dalam 90 derajat
* I'tidal
Secara bahasa adalah tegak lurus
Secara syar?an adalah tegak berdiri kembali ke posisi semula sebelum ruku;nya.
* Sujud
Secara bahasa adalah merendahkan diri serendah rendahnya
Secara syar;an adalah meletakkan 7 anggota sujudnya pada bumi tempat ia melakukan shalat, yaitu kedua telapak tangan, kedua lutut, kedua kaki, dan Dahinya, dengan mengangkat belakang tubuhnya lebih tinggi dari posisi dahinya, melambangkan kerendahan yg serendah rendahnya atas dahi.
* Duduk di antara dua sujud
Duduk antara dua sujud secara bahasa adalah duduk sebagaimana yg kita fahami, dan secara syar?an pun demikian, duduk dalam posisi apapun yg disebut duduk tetap sah shalatnya, misalnya bersila, tetap sah shalatnya, dan sunnah adalah duduk dengan Iftirash dengan menegakkan telapak kaki kanan dan menghamparkan kaki kiri sebagaimana kita lihat orng yg melakukan duduk dalam shalat.
* Tahiyatul
Tahiyyah secara bahasa adalah kemuliaan, secara syar?an adalah Salam kepada Allah, sebagaimana para sahabat mengucapkan salam pada Rasul saw, salam pd sesama muslim, merekapun mengucapkan salam kepada Allah, maka Rasul saw bersabda : ?Jangan ucapkan salam pd Allah, karena Allah adalah Assalaam, tapi ucapkanlah Attahiyyatu lillah; (Syarh Baijuri Bab Shalat)
Tasyahhud, secara bahasa adalah mengucapkan syahadat, secara syar;an adalah terbagi dua, Tasyahhud awwal dan Tasyahhud Akhir, tasyahhud awal adalah duduk setelah sujud kedua pd rakaat kedua, lalu membaca doa tasyahhud awal sebagaimana dijalankan oleh muslimin dan yg itu semua telah diajarkan oleh Rasul saw, demikian pula Tsyahhud Akhir, yaitu ucapan yg merupakan percakapan antara Allah dan Rasul saw di malam Mi'raj beliau, sebagaimana Rasul saw menceritakannya : aku bersujud dan berucap : ?Attahiyyatulmuba?dst.? Lalu Allah menjawab Assalaamu alaikua Ayyuhannabiyy.., lalu aku menjawab : Assalaamu alaina.., maka percakapan ini dijadikan kewajiban utk selalu diucapkan oleh setiap ummatnya, karena saat itu lah diwajibkannya shalat, maka shalat menyimpan rahasia kemuliaan Mi;raj beliau saw kepada Allah swt.
* Menunjukkan jari ketika sedang tahiyat
Merupakan Ittiba; lirrasul saw (berpanut pd perbuatan Rasul saw)
* Salam
Salam adalah ucapan dari rukun shalat yg terakhir dg niat selesai dari shalat, ucapan salam yg pertama merupakan rukun shalat, dan salam yg kedua adalah sunnah, mengenai kpd siapa ucapan tersebut memang banyak khilaf, namun bukan itu daripada tujuan utama mengucapkan salam, karena tujuan utama dari salam dan seluruh gerakan shalat adalah Ittiba; lirrasul saw dengan landasan perintah Allah swt dengan puluhan ayat pd Al Qur;anulkarim yg memerintahkan kita taat kepada Rasul saw, dan mengikuti perintah beliau saw.
4.Mencapai Khusyu'.
Khusyuk adalah suatu kemuliaan yg ada awalnya namun tiada pernah ada akhirnya, dan awal dari khusyuk adalah konsentrasi pada Allah swt atau apa apa yg mengingatkan kita pada Allah, apakah neraka, sorga, kematian, kemuliaan alam, atau apa saja dafri lintasan pemikiran yg mengarah pada Allah semata
lalu tingkatan khusyuk yg lebih tinggi adalah konsentrasi pada makna apa apa yg kita ucapkan dalam bacaan shalat itu, dan tingkatan lebih tinggi lagi adalah tenggelam dalam makna makna itu dengan melupakan seluruh pemikiran yg lainnya,
lalu tingkat selanjutnya adalah sirnanya seluruh nama, seluruh pemikiran, seluruh warna dan bentuk, seluruh keinginan, kesedihan dan kegembiraan dan semua keduniawian, yg ada hanyalah hamba yg sedang berhadapan dengan Pencipta Nya swt, ia merasa tak ada alam semesta, hanya berdua dg Allah semata, dan lalu tingkatan khusyuk makin meningkat dan meningkat..
Sebagian ulama berpendapat demikian, namun bukan mustahil orang menemukan khusyuknya ditengah atau di akhir shalat,
Salah satu caranya adalah dimulai dengan saat berwudhu, jangan berbicara dg siapapun saat berwudhu, tenanglah saat berwudhu, hadirkan hati anda untuk menyucikan jiwa dan raga dg mutiara dan berlian yg diciptakan Allah untuk bersuci yaitu air,
dan adapula teriwayatkan doa doa dalam berwudhu, bila tidak hafal maka usahakanlah hati terus berdoa dalam wudhu, terus bermunajat, mensucikan nama Allah dan memuji Allah dg berbagai kenikmatan, lalu berdoalah lagi selepas wudhu, lalu masuklah dalam shalat dan usahakan jangan bercanda, jangan berbicara dg siapapun kecuali seperlunya saja, dan bila ada pakailah siwak, asesoris shalat lainnya, minyak wangi bila ada, sajadah, dan hal hal yg bersifat religius lainnya yg menambah kekhsuyuan dan konsentrasi kita, lalu mulailah shalat, dengan menafikan dan melupakan segala pemikiran, runtuhkan semua nama dan pemikiran, tinggalkan semuanya, sisakan Nama Nya yg Maha Tunggal..
ingatlah anda akan terbujur kaku, diusung dan dishalatkan dg berkafan putih semata, dan ditanamkan di kuburan dan ditimbun sendiri, bayangkan tubuh anda diusung oleh teman teman dan keluarga yg menangisi anda untuk diantar kepemakaman, tanah yg basah dan ditinggalkan sendiri… maka bertakbiratul ihram lah.. mulailah shalat, anda akan menemukan kemudahan untuk terus asyik berduaan dg Allah swt, teruslah asyik dalam rukuk dan sujud, ingatlah bahwa nanti pun anda akan berduaan dengan Nya swt saja, tanpa ditemani seluruh kekasih ataupun musuh, jadikanlah Dia swt sebagai kekasih..
nah.. umumnya kemuliaan khusyuk dicapai dg yg demikian.
Wallahu a'lam
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhh.
Kasih sayang dan Inayah Nya swt semoga selalu menyejukkan hari hari kita semua..Amiin.
1.Sumber Dalil Sholat.
Secara Nash hadits, Jibril as datang kepada Nabi saw mengajarkan shalat, ia datang di awal waktu dhuhur, lalu shalat 4 rakaat dengan 2 tahiyyat dan bacaan sirran (suara berbisik), lalu saat awal waktu asar Jibril as mencontohkan shalat asar 4 rakaat dg dua tahiyyat dg bacaan sirran, lalu saat masuk waktu magrib Jibril as melakukan shalat magrib 3 rakaat dengan dua tahiyyat, dan bacaan suratnya Jahran (suara jelas), lalu saat masuk awal waktu shalat isya Jibril as mengajari nabi saw lagi shalat Isya 4 rakaat dg dua tahiyyat dan bacaan surat dua rakaat pertama jahran, demikian pula awal waktu subuh, Jibril as mengajari shalat dua rakaat dengan satu tahiyyat dengan bacaan pada kedua rakaat itu Jahran,
kemudian Jibri as pada waktu dhuhur mengulangi lagi namun bukan di awal waktu dhuhur, tapi di akhir waktu dhuhur, lalu di akhir waktu ashar, lalu diakhir waktu magrib, lalu diakhir waktu isya, lalu diakhir waktu subuh, lalu Jibril as berkata pada Nabi saw : Nah.. diantara dua waktu inilah wahai Muhammad (Shahih Bukhari),
maksudnya adalah Jibril as mengajari waktu waktu shalat awalwaktunya dan akhir waktunya.
2..Makna Rakaat dalam Sholat.
lalu mengenai hikmahnya saya tak menemukannya pada riwayat shahih, namun penafsiran ulama banyak sekali, ada yg menafsirkan bahwa saat subuh orang masih khusyu, maka Allah swt hanya menghendaki 2 rakaat saja, namun saat dhuhur, asar, magrib dan isya saat saat orang mulai penat, letih, tergoda, cenderung berbuat buruk, maka dijadikanlah waktu shalat sangat rapat diwaktu waktu siang hingga petang itu.
adapula cendekiawan yg menafsirkan bahwa milyaran sel tubuh kita membutuhkan pelenturan di waktu siang hingga petang lebih dari waktu tengah malam dan pagi, maka Allah mengatur demikian,Dan masih banyak lagi penafsiran para cendikiawan Muslim lainnya.
3.Makna Gerakan Sholat.
* Takbiratul ihram
Takbiratul Ihram berasal dari dua kata : Takbir (ucapan Allahu Akbar) dan Ihram (pengharaman), ketika dua kalimat ini digabung maka bermakna : Ucapan takbir yg memulai pengharaman dari melakukan hal hal yg dilarang dalam shalat. Seperti makan, minum, berbicara kpd selain Allah dan Rasul saw dan hal hal yg diajarkan Rasul saw sebagai mubthilat (yg membatalkan) shalat.
* Bersedekap
Sedekap ini bukan merupakan rukun shalat, bila tak dikerjakan tak membatalkan shalat, yg merupakan rukun adalah berdiri dalam shalat wajib bagi yg mampu dan membaca Fatihah padanya.
* Ruku
Ruku secara bahasa adalah menunduk
Secara Syar;an adalah menundukkan badan hingga kedua telapak tanganna meraih/bersandar pada kedua lututnya, dan bahwa Ruku;nya Rasul saw itu tepat dalam posisi 90 derajat, hingga andai ditaruh sebuah gelas dipunggungnya niscaya tak tumpah, menunjukkan lurusnya posisi punggung beliau dalam 90 derajat
* I'tidal
Secara bahasa adalah tegak lurus
Secara syar?an adalah tegak berdiri kembali ke posisi semula sebelum ruku;nya.
* Sujud
Secara bahasa adalah merendahkan diri serendah rendahnya
Secara syar;an adalah meletakkan 7 anggota sujudnya pada bumi tempat ia melakukan shalat, yaitu kedua telapak tangan, kedua lutut, kedua kaki, dan Dahinya, dengan mengangkat belakang tubuhnya lebih tinggi dari posisi dahinya, melambangkan kerendahan yg serendah rendahnya atas dahi.
* Duduk di antara dua sujud
Duduk antara dua sujud secara bahasa adalah duduk sebagaimana yg kita fahami, dan secara syar?an pun demikian, duduk dalam posisi apapun yg disebut duduk tetap sah shalatnya, misalnya bersila, tetap sah shalatnya, dan sunnah adalah duduk dengan Iftirash dengan menegakkan telapak kaki kanan dan menghamparkan kaki kiri sebagaimana kita lihat orng yg melakukan duduk dalam shalat.
* Tahiyatul
Tahiyyah secara bahasa adalah kemuliaan, secara syar?an adalah Salam kepada Allah, sebagaimana para sahabat mengucapkan salam pada Rasul saw, salam pd sesama muslim, merekapun mengucapkan salam kepada Allah, maka Rasul saw bersabda : ?Jangan ucapkan salam pd Allah, karena Allah adalah Assalaam, tapi ucapkanlah Attahiyyatu lillah; (Syarh Baijuri Bab Shalat)
Tasyahhud, secara bahasa adalah mengucapkan syahadat, secara syar;an adalah terbagi dua, Tasyahhud awwal dan Tasyahhud Akhir, tasyahhud awal adalah duduk setelah sujud kedua pd rakaat kedua, lalu membaca doa tasyahhud awal sebagaimana dijalankan oleh muslimin dan yg itu semua telah diajarkan oleh Rasul saw, demikian pula Tsyahhud Akhir, yaitu ucapan yg merupakan percakapan antara Allah dan Rasul saw di malam Mi'raj beliau, sebagaimana Rasul saw menceritakannya : aku bersujud dan berucap : ?Attahiyyatulmuba?dst.? Lalu Allah menjawab Assalaamu alaikua Ayyuhannabiyy.., lalu aku menjawab : Assalaamu alaina.., maka percakapan ini dijadikan kewajiban utk selalu diucapkan oleh setiap ummatnya, karena saat itu lah diwajibkannya shalat, maka shalat menyimpan rahasia kemuliaan Mi;raj beliau saw kepada Allah swt.
* Menunjukkan jari ketika sedang tahiyat
Merupakan Ittiba; lirrasul saw (berpanut pd perbuatan Rasul saw)
* Salam
Salam adalah ucapan dari rukun shalat yg terakhir dg niat selesai dari shalat, ucapan salam yg pertama merupakan rukun shalat, dan salam yg kedua adalah sunnah, mengenai kpd siapa ucapan tersebut memang banyak khilaf, namun bukan itu daripada tujuan utama mengucapkan salam, karena tujuan utama dari salam dan seluruh gerakan shalat adalah Ittiba; lirrasul saw dengan landasan perintah Allah swt dengan puluhan ayat pd Al Qur;anulkarim yg memerintahkan kita taat kepada Rasul saw, dan mengikuti perintah beliau saw.
4.Mencapai Khusyu'.
Khusyuk adalah suatu kemuliaan yg ada awalnya namun tiada pernah ada akhirnya, dan awal dari khusyuk adalah konsentrasi pada Allah swt atau apa apa yg mengingatkan kita pada Allah, apakah neraka, sorga, kematian, kemuliaan alam, atau apa saja dafri lintasan pemikiran yg mengarah pada Allah semata
lalu tingkatan khusyuk yg lebih tinggi adalah konsentrasi pada makna apa apa yg kita ucapkan dalam bacaan shalat itu, dan tingkatan lebih tinggi lagi adalah tenggelam dalam makna makna itu dengan melupakan seluruh pemikiran yg lainnya,
lalu tingkat selanjutnya adalah sirnanya seluruh nama, seluruh pemikiran, seluruh warna dan bentuk, seluruh keinginan, kesedihan dan kegembiraan dan semua keduniawian, yg ada hanyalah hamba yg sedang berhadapan dengan Pencipta Nya swt, ia merasa tak ada alam semesta, hanya berdua dg Allah semata, dan lalu tingkatan khusyuk makin meningkat dan meningkat..
Sebagian ulama berpendapat demikian, namun bukan mustahil orang menemukan khusyuknya ditengah atau di akhir shalat,
Salah satu caranya adalah dimulai dengan saat berwudhu, jangan berbicara dg siapapun saat berwudhu, tenanglah saat berwudhu, hadirkan hati anda untuk menyucikan jiwa dan raga dg mutiara dan berlian yg diciptakan Allah untuk bersuci yaitu air,
dan adapula teriwayatkan doa doa dalam berwudhu, bila tidak hafal maka usahakanlah hati terus berdoa dalam wudhu, terus bermunajat, mensucikan nama Allah dan memuji Allah dg berbagai kenikmatan, lalu berdoalah lagi selepas wudhu, lalu masuklah dalam shalat dan usahakan jangan bercanda, jangan berbicara dg siapapun kecuali seperlunya saja, dan bila ada pakailah siwak, asesoris shalat lainnya, minyak wangi bila ada, sajadah, dan hal hal yg bersifat religius lainnya yg menambah kekhsuyuan dan konsentrasi kita, lalu mulailah shalat, dengan menafikan dan melupakan segala pemikiran, runtuhkan semua nama dan pemikiran, tinggalkan semuanya, sisakan Nama Nya yg Maha Tunggal..
ingatlah anda akan terbujur kaku, diusung dan dishalatkan dg berkafan putih semata, dan ditanamkan di kuburan dan ditimbun sendiri, bayangkan tubuh anda diusung oleh teman teman dan keluarga yg menangisi anda untuk diantar kepemakaman, tanah yg basah dan ditinggalkan sendiri… maka bertakbiratul ihram lah.. mulailah shalat, anda akan menemukan kemudahan untuk terus asyik berduaan dg Allah swt, teruslah asyik dalam rukuk dan sujud, ingatlah bahwa nanti pun anda akan berduaan dengan Nya swt saja, tanpa ditemani seluruh kekasih ataupun musuh, jadikanlah Dia swt sebagai kekasih..
nah.. umumnya kemuliaan khusyuk dicapai dg yg demikian.
Wallahu a'lam
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar