Dalam perjuangan dakhwah,dan untuk itu memenuhi kebutuhan keluarga,Rasulullah saw terkadang berhutang kepada seseorang.pada suatu hari,sebuah daerah yang sebagian besar penduduknya adalah umat islam yang mengalami paceklik.demi menolong mereka dan memperkuat iman yang baru tumbuh tersebut,rasulullah saw berhutang 20 sho' kurma kepada seorang yahudi yang bernama zaid bin sa'iyyah dan mengirimkan kurma tersebut kepada mereka yang kelaparan.tiga hari sebelum batas waktu pelunasan tiba,si yahudi mencari nabi saw untuk menagih hutangnya.
hari itu rasulullah saw sedang melayat jenazahseorang sahabat anshar barnama sayyidinaabu bakar,umar,utsman,dan sejumlah sahabat lainnya.selepas sholat jenazah,rasul saw berjalan ke sebuah tembok dan duduk di dekatnya,si yahudi yang menyaksikan rasul lagi duduk beristirahat,penuh dengan emosi,ia mencengkeram baju nabi saw dan menariknya dengan keras sembari berkata:
"Hai muhamad,apakah kamu tidak mau melunasi hutangmu kepadaku.
sungguh,selama ini aku tidak pernah melihat keluarga Abdul muththalib
terlambat membayar hutangnya .Aku sudah lama bergaul dengan kalian."
Sayyidina Umar yang menyaksikan peristiwa ini tak kuasa menahan diri,beliau memandang tajam yahudi tersebut dan barkata:
"Hai musuh Allah,apakah ucapan yang kudengar tadi benar-banar kau tunjukan kepada Rasulullah saw? apakah perbuatanmu kepada beliau yang baru saja kusaksikan benar-benar terjadi? Demi Allah yang telah mengutusnya dengan benar,andaikata aku tidak marasa khawatir akan merusak perjanjian damai antara muslimin dengan kaummu,maka pasti telah kupenggal kepalamu."
lain halnya dengan rasul saw,kendati diperlakukan dengan kasar beliau tetap tenang dan ramah.beliau memandang sayyidina umar dan tersenyum kepadanya sembari berkata:
"Duhai umar,sesungguhnya aku dan dia{si yahudi} membutuhkan darimu perlakuan yang lebih baik dari ini.seharusnya kamu perintahkan aku untuk melunasi hutangku dengan baik dan kamu perintahkan dia untuk menagih pula hutangnya dengan baik pula.sekarang antarkan dia dan tambahkan lagi 20 sho' khurma sebagai ganti atas perlakuan kasarmu tadi kapadanya."
sayyidina umar pun melaksanakan perintah rasul saw tersebut.
menyaksikan ini semua,si yahudi itu berkata kepada sayyidina umar:
''Duhai umar,ketahiulah semua ciri-ciri kenabian telah kusaksikan pada wajah rasul saw ketika aku memandangnya.hanya saja masih ada dua hal yang belum kuuji,yaitu kesantunanya mengungguli ketidakramahannya dan ketidakramahan seseorang kepadanya justru membuatnya semakin santun.sekarang aku telah menguji dan membuktikannya secara langsung.maka,saksikanlah bahwa aku talah rela Allah sebagai tuhanku,islam sebagai Agamaku,dan Muhammad saw sebagai Nabiku."{H.R.Ibnu hiban}
keindahan budi di dalam berhutang dan melunasi hutang telah terkikis pada umat ini.mereka kini telah jauh dari ajaran nabinya,mereka tidak mengenal bagaimana kehidupan Rasulullah saw.
Catatan Aisyah Ali.
Wassalamualaikuim wr wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar